Rabu, 30 Mei 2012

PROSPEK UKM INDONESIA DI TAHUN 2012

Alasan sebagian besar masyarakat Indonesia memilih berkiprah di dunia UKM (Usaha Kecil dan Menengah) tentu saja berkaitan dengan keuangan. Dengan penduduk Indonesia yang banyak, lalu tingkat kemiskinan yang masih tinggi, dan latar pendidikan yang rendah, tentu susah untuk mencari modal usaha.. Apalagi bank-bank memberikan syarat yang tinggi dalam memberikan pinjaman kredit, salah satunya menyertakan surat izin usaha dan birokrasi yang rumit membuat para wiraswastawan di bidang UKM merasa kesulitan untuk mengurus surat izin usaha.

Namun UKM tidak bisa dianggap enteng. UKM berperan cukup besar dalam peningkatan perekonomian Indonesia. UKM telah terbukti mampu hidup dan berkembang di dalam badai krisis selama lebih dari enam tahun, keberadaannya telah dapat memberikan kontribusi terhadap PDB sebesar hampir 60%, penyerapan tenaga kerja sebesar 88,7% dari seluruh angkatan kerja di Indonesia dan kontribusi UKM terhadap ekspor tahun 1997 sebesar 7,5% (BPS tahun 2000). Dalam situasi dan kondisi ekonomi yang belum kondusif saat ini, pengembangan kegiatan UKM dianggap sebagai satu alternatif penting yang mampu mengurangi beban berat yang dihadapi perekonomian nasional dan daerah. Argumentasi ekonomi di belakang ini yakni karena UKM merupakan kegiatan usaha dominan yang dimiliki bangsa ini. Selain itu pengembangan kegiatan UKM relatif tidak memerlukan kapital yang besar dan dalam periode krisis selama ini UKM relatif “tahan banting”, terutama UKM yang berkaitan dengan kegiatan usaha pertanian (agribisnis). Depresiasi rupiah terhadap dollar Amerika telah menyebabkan UKM dalam sektor pertanian dapat mengeruk keuntungan yang relatif besar. Sebaliknya, UKM yang tergantung pada komoditas import mengalami keterpurukan dengan adanya gejolak depresiasi rupiah ini.

UKM memegang peranan penting dalam ekonomi Indonesia, baik ditinjau dari segi jumlah usaha maupun dari segi penciptaan lapangan kerja. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh BPS dan Kantor Menteri Negara untuk Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menegkop & UKM), usaha-usaha kecil termasuk usaha-usaha rumah tangga atau mikro (yaitu usaha dengan jumlah total penjualan setahun yang kurang dari Rp. 1 milyar), pada tahun 2000 meliputi 99,9 % dari total usaha-usaha yang bergerak di Indonesia. Sedangkan usaha-usaha menengah (yaitu usaha-usaha dengan total penjualan tahunan yang berkisar antara Rp.1 Milyar dan Rp. 50 Milyar) meliputi hanya 0,14 % dari jumlah total usaha. Dengan demikian, potensi UKM sebagai keseluruhan meliputi 99,9 % dari jumlah total usaha yang bergerak di Indonesia. Besarnya peran UKM ini mengindikasikan bahwa UKM merupakan sektor usaha dominan dalam menyerap tenaga kerja. Apalagi pada saat sekarang banyak berdiri lembaga keuangan yang menyediakan kredit bagi masyarakat yang ingin membuka usaha dengan bunga dan cicilan yang ringan. Sehingga sektor UKM berkembang pesat.

Menyadari pentingnya peran UKM bagi perekonomian Indonesia, pemerintah telah melakukan beberapa usaha guna mendukung kelancaran dan pemberdayaan UKM. Usaha-usaha tersebut antara lain : memfasilitasi UKM, memberikan bantuan dari segi pemasaran dan pengembangan jaringan kemitraan, mengembangkan keterampilan pelaku UKM, serta mengembangkan UKM di bidang ekspor. Beberapa pencapaian utama yang cukup berhasil dalam rangka pemberdayaan UKM adalah:
  1. memfasilitasi perluasan akses pasar produk UKM dengan membuka gerai, penyediaan kios, dan memfasilitasi produk UKM untuk masuk dalam jalur distribusi melalui pasar ritel modern,
  2. Penciptaan jaringan kemitraan UKM yang di lakukan dengan mengembangkan waralaba lokal,
  3. Pemberian penghargaan kepada tiga kelompok UKM (UKM Ekspor, Pembangun Merek Global, dan Eksportir Berkinerja) yang di lakukan secara rutin, yaitu dengan menyelenggarakan pemberian Penghargaan Primaniyarta,
  4. Penyelenggaraan bimbingan teknis pembiayaan dan bantuan penerapan ISO 9000, pengemasan, dan branding kepada UKM yang berorientasi ekspor.

Apabila kita melihat dari segi peningkatan PDB, tentu saja prospek UKM pada tahun 2012 cukup cerah. Dengan birokrasi rumit dan berbelit-belit,serta ancaman krisis global pada tahun lalu, namun UKM masih tetap bertahan bahkan mengalami peningkatan, baik dari segi hasil maupun pelaku. Apalagi pada saat sekarang, pemerintah mulai memperhatikan UKM dan berusaha memberdayakannya, maka prospek UKM akan sangat bagus dan memiliki daya saing tinggi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar