Alasan sebagian
besar masyarakat Indonesia
memilih berkiprah di dunia UKM (Usaha Kecil dan Menengah) tentu saja berkaitan dengan keuangan. Dengan penduduk Indonesia yang
banyak, lalu tingkat kemiskinan yang masih tinggi, dan latar pendidikan yang rendah, tentu susah untuk mencari
modal usaha.. Apalagi bank-bank memberikan syarat yang tinggi dalam memberikan
pinjaman kredit, salah satunya menyertakan surat
izin usaha dan birokrasi yang rumit membuat para wiraswastawan di bidang UKM
merasa kesulitan untuk mengurus surat izin usaha.
Namun UKM tidak
bisa dianggap enteng. UKM berperan cukup besar dalam peningkatan perekonomian Indonesia. UKM telah terbukti mampu
hidup dan berkembang di dalam badai
krisis selama lebih dari enam tahun, keberadaannya telah dapat memberikan kontribusi terhadap PDB sebesar
hampir 60%, penyerapan tenaga kerja sebesar 88,7% dari seluruh angkatan kerja di
Indonesia dan kontribusi UKM terhadap ekspor tahun 1997 sebesar 7,5% (BPS tahun 2000). Dalam situasi dan kondisi
ekonomi yang belum kondusif saat ini, pengembangan kegiatan UKM dianggap sebagai satu alternatif penting yang mampu mengurangi beban berat yang
dihadapi perekonomian nasional dan daerah. Argumentasi ekonomi di belakang ini yakni karena UKM merupakan kegiatan
usaha dominan yang dimiliki bangsa ini.
Selain itu pengembangan kegiatan UKM relatif tidak memerlukan kapital yang besar dan dalam periode krisis selama ini UKM relatif
“tahan banting”, terutama UKM yang berkaitan
dengan kegiatan usaha pertanian (agribisnis). Depresiasi rupiah terhadap dollar
Amerika telah menyebabkan UKM dalam
sektor pertanian dapat mengeruk keuntungan yang relatif besar. Sebaliknya, UKM yang tergantung pada komoditas import
mengalami keterpurukan dengan adanya gejolak
depresiasi rupiah ini.
UKM memegang
peranan penting dalam ekonomi Indonesia,
baik ditinjau dari segi jumlah usaha maupun dari segi penciptaan lapangan kerja. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh BPS dan Kantor
Menteri Negara untuk Koperasi dan Usaha Kecil
dan Menengah (Menegkop & UKM), usaha-usaha kecil termasuk usaha-usaha rumah
tangga atau mikro (yaitu usaha dengan
jumlah total penjualan setahun yang kurang dari Rp. 1 milyar), pada tahun 2000 meliputi 99,9 % dari total usaha-usaha
yang bergerak di Indonesia. Sedangkan usaha-usaha
menengah (yaitu usaha-usaha dengan total penjualan tahunan yang berkisar antara
Rp.1 Milyar dan Rp. 50 Milyar) meliputi
hanya 0,14 % dari jumlah total usaha. Dengan demikian, potensi UKM sebagai keseluruhan meliputi 99,9 % dari
jumlah total usaha yang bergerak di Indonesia.
Besarnya peran UKM ini mengindikasikan bahwa UKM merupakan sektor usaha dominan
dalam menyerap tenaga kerja. Apalagi pada saat sekarang banyak berdiri lembaga
keuangan yang menyediakan kredit bagi
masyarakat yang ingin membuka usaha dengan bunga dan cicilan yang ringan.
Sehingga sektor UKM berkembang pesat.
Menyadari pentingnya
peran UKM bagi perekonomian
Indonesia,
pemerintah telah melakukan beberapa usaha
guna mendukung kelancaran
dan pemberdayaan UKM. Usaha-usaha tersebut antara lain : memfasilitasi
UKM, memberikan bantuan dari
segi pemasaran dan pengembangan
jaringan kemitraan, mengembangkan
keterampilan pelaku UKM, serta mengembangkan UKM di bidang
ekspor. Beberapa pencapaian
utama yang cukup berhasil dalam rangka pemberdayaan UKM
adalah:
- memfasilitasi perluasan akses pasar produk UKM dengan membuka gerai, penyediaan kios, dan memfasilitasi produk UKM untuk masuk dalam jalur distribusi melalui pasar ritel modern,
- Penciptaan jaringan kemitraan UKM yang di lakukan dengan mengembangkan waralaba lokal,
- Pemberian penghargaan kepada tiga kelompok UKM (UKM Ekspor, Pembangun Merek Global, dan Eksportir Berkinerja) yang di lakukan secara rutin, yaitu dengan menyelenggarakan pemberian Penghargaan Primaniyarta,
- Penyelenggaraan bimbingan teknis pembiayaan dan bantuan penerapan ISO 9000, pengemasan, dan branding kepada UKM yang berorientasi ekspor.
Apabila kita
melihat dari segi peningkatan PDB, tentu saja prospek UKM pada tahun 2012 cukup cerah. Dengan birokrasi rumit dan
berbelit-belit,serta ancaman krisis global pada tahun lalu, namun UKM masih tetap bertahan bahkan mengalami
peningkatan, baik dari segi hasil maupun pelaku. Apalagi pada saat sekarang, pemerintah mulai memperhatikan
UKM dan berusaha memberdayakannya,
maka prospek UKM akan sangat bagus dan memiliki daya saing tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar