Ikan Cupang (Betta sp.) merupakan ikan hias yang cukup banyak dikenal dan diminati orang untuk dipelihara. Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa menjadi penggemar ikan jenis ini. Selain dinikmati keindahannya ikan cupang dikenal sebagai ikan petarung, karena sifatnya yang sangat agresif terhadap ikan cupang yang lain. Ikan cupang banyak digemari selain karena keindahanya juga karena perawatan yang mudah, tidak memerlukan tempat yang luas. Penggemar ikan hias jenis ini tidak hanya di dalam negeri tetapi juga luar
negeri. Bisnis ikan cupang sebagaimana bisnis ikan hias lainnya merupakan ladang bisnis yang cukup mudah dijalankan karena tidak memerlukan modal yang besar, tidak memerlukan tempat yang luas dan bisa dijadikan bisnis sampingan.
Ikan ini adalah ikan air tawar yang habitat asalnya adalah beberapa negara di Asia Tenggara, antara lain Indonesia, Thailand, Malaysia, dan Vietnam. Ikan ini mempunyai bentuk dan karakter yang unik dan cenderung agresif dalam mempertahankan wilayahnya. Di kalangan penggemar, ikan cupang umumnya terbagi atas tiga golongan, yaitu cupang hias, cupang aduan, dan cupang liar. Di Indonesia terdapat cupang asli, salah satunya adalah Betta channoides yang ditemukan di Kalimantan Timur.
Ikan cupang adalah salah satu ikan yang kuat bertahan hidup dalam waktu lama sehingga apabila ikan tersebut ditempatkan di wadah dengan volume air sedikit dan tanpa adanya alat sirkulasi udara (aerator), ikan ini masih dapat bertahan hidup.
Dalam sejarahnya di Indonesia, ikan cupang dahulu sekali hanyalah ikan yang hidup di daerah persawahan. Tapi sekarang sudah sangat berbeda dari bentuk aslinya dahulu. Ikan cupang di Indonesia dikenal dan dipelihara oleh sebagian masyarakat Indonesia sejak tahun 1960-an dan lebih banyak dikenal sebagai ikan cupang sawah. Dan kala itu ikan cupang penggemarnya hanyalah anak-anak dan belum dirambah oleh kalangan orang-orang kaya. Perubahan terjadi pada tahun 1970, dimana saat itu importir memperkenalkan jenis cupang baru. Ada yang ekor pendek yang sekarang kita sebut dengan ikan cupang aduan atau cupang laga. Ada juga yang berekor panjang yang dulu kita kenal dengan cupang jenis slayer. Saat itu cupang hias yang baru muncul adalah jenis slayer ekor lilin dan tetap mendominasi sampai era tahun 1990-an. Sampai ketika para penggemar cupang memadukan atau mengawin silangkan mereka menjadi ikan yang lebih bervariasi bentuk & warnanya. Cupang hias jenis baru ini mempunyai ekor yang dihiasi tulang yang lebih menonjol keluar. Ada yang berbentuk duri panjang, sisir, yang biasanya kita sebut jenis serit. Dan yang menggelembung kita sebut Half Moon. Pada pertengahan tahun 1990-an, ikan cupang mulai diperlombakan dan dipamerkan keindahan fisiknya tapi mereka belum memisahkan kategorinya seperti sekarang yang memisahkan bentuk sirip maupun warnanya. Kini ikan cupang bukan hanya untuk diadu, melainkan juga untuk dinikmati keindahannya. Ikan cupang ini juga dipelihara, dikoleksi, dibudidaya dan juga dijual sampai ke luar negeri. Indonesia sendiri merupakan penghasil ikan cupang hias terbesar kedua di dunia, setelah Thailand. Namun kalau cupang alam, Indonesia menjadi penghasil nomor satu didunia. Saat ini Indonesia memiliki sekitar 40 jenis cupang alam yang sudah diteliti.
Jenis
Perkembangan variasi ditinjau dari segi bentuk dan warna terbilang pesat dalam beberapa generasi terakhir. Beberapa jenis cupang yang dikenal sekarang ini:- Betta pugnax (Forest Betta)
- Betta taeniata (Banned Betta)
- Betta macrostoma (Bruney Beauty)
- Betta unimaculata (Golden Slender)
- Betta picta (Painted Betta)
- Betta anabantoides (Pearly Betta)
- Betta edithae (Betta Brederi)
- Betta foerschi (Purple Saphire Betta)
- Betta akarensis (Sarawak Betta)
- Betta coccina (Clorat's Betta)
- Betta bellica (Standard's Betta)
- Betta tesyae (Peaceful Betta)
- Betta smaragdina (Emerald Betta)
- Betta imbelis (Slugger's Betta)
- Betta splendens (Siamese Fighting Fish)
- Betta albimarginata
- Betta channoides
- Betta balunga
- Betta breviobesus.
Cupang hias
Cupang hias dibagi lagi menjadi beberapa jenis, yaitu:- Halfmoon (setengah bulan), cupang jenis ini memiliki sirip dan ekor yang lebar dan simetris menyerupai bentuk bulan setengah. Jenis cupang ini pertama kali dibudidaya di Amerika Serikat oleh Peter Goettner pada tahun 1982.
- Crowntail (ekor mahkota) atau serit, cupang jenis ini pertama kali dibudidayakan oleh seorang peternak cupang yang tinggal di daerah Jakarta Barat, tepatnya di daerah Slipi sekitar tahun 1968 (oleh karena itu slipi dikenal juga sebagai pusat ikan cupang hiasnya Indonesia). Ciri utamanya adalah sirip dan ekornya yang menyerupai sisir sehingga dinamakan serit.
- Double tail (ekor ganda)
- Plakat Halfmoon
- Giant (cupang raksasa), cupang jenis ini merupakan hasil perkawinan silang antara cupang biasa dengan cupang alam, cupang jenis ini ukurannya bisa mencapai 12 cm.
Wah mau coba nih bududayana
BalasHapus